Sejarah Gorontalo (wikipedia)


Provinsi Gorontalo terletak di Pulau Sulawesi bagian utara atau di bagian barat dari Provinsi Sulawesi Utara. Luas wilayah provinsi ini 12.435,00 km² dengan jumlah penduduk sebanyak 1.097.990 jiwa, dengan tingkat kepadatan penduduk 88 jiwa/km².[1] Provinsi Gorontalo dihuni oleh ragam Etnis yang berbentuk Pohala'a (Keluarga), diantaranya Pohala'a Gorontalo (Etnis Hulontalo), Pohala'a Suwawa (Etnis Suwawa/Tuwawa), Pohala'a Limboto (Etnis Limutu), Pohala'a Bolango (Etnis Bulango/Bolango) dan Pohala'a Atinggola (Etnis Atinggola) yang seluruhnya dikategorikan kedalam suku Gorontalo atau Suku Hulontalo. Ditengarai, penyebaran Diaspora Orang Gorontalo telah mencapai 5 kali lipat dari total penduduknya sekarang yang tersebar di seluruh dunia.[2]

Provinsi Gorontalo berdiri secara resmi sejak tanggal 22 Desember tahun 2000, melalui penetapan sidang paripurna DPR RI. Namun sekalipun masih kontroversi, peringatan Hari Lahir Provinsi Gorontalo diperingati pada tanggal 16 Februari tahun 2001, ditandai dengan dilantiknya Tursandi Alwi sebagai penjabat Gubernur pertama.[3]
Meskipun terbilang muda perihal pemekaran daerah, sebenarnya Provinsi Gorontalo lebih dahulu dikenal sejak zaman kolonial Belanda dengan kota-kota tua yang dimilikinya selain Kota Gorontalo (Hulontalo), antara lain:
  • Suwawa (asal kata Tuwawa)
  • Limboto (asal kata Limutu)
  • Tilamuta
  • Kwandang
  • Paguat (asal kata Pohuwato)
  • Marisa
  • Popayato
  • Atinggola
Pada tahun 2013, Provinsi Gorontalo secara keseluruhan memiliki 77 kecamatan serta 735 Desa/Kelurahan.[1] Data ini akan terus mengalami perubahan seiring dengan adanya rencana pemekaran daerah otonom baru (DOB) di Provinsi Gorontalo yang diprediksi akan selesai pada tahun 2020 mendatang.
Provinsi Gorontalo menjadi salah satu daerah hasil pemekaran yang terbilang sukses. Seperti halnya daerah lain, Provinsi Gorontalo pun memiliki berbagai julukan, diantaranya:
  • "Provinsi Agropolitan"
  • "Bumi Maleo"
  • "Provinsi Minapolitan"
  • "Bumi Para Sastrawan"
  • "The Hidden Paradise"

Komentar